Selasa, 24 Maret 2015

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/internet). Fungsi rsync mirip/identik dengan tool-tool ini: cp, mv, scp, FTP client. Rsync biasanya digabungkan dengan SSH sebagai metode transpor remotenya, walaupun dapat juga disetup untuk menjadi daemon sehingga tidak membutuhkan SSH. Dalam kasus-kasus tertentu rsync juga dapat digunakan menggantikan HTTP client (seperti wget). 

Keunggulan dari rsync adalah irit bandwidth karena dapat meminimalisasi jumlah data yang ditransfer dengan melalukan pengecekan perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file, cepat karena dapat melakuukan pipelining, dan fleksibel karena dapat memilih untuk menghapus file/direktori yang sudah tidak ada pada pengirim tetapi masih ada pada pada penerima.

Sintaks dasar rsync

rsync  -av PATHSUMBER/ PATHTUJUAN/

Menghapus berkas di /tujuan/ yang tidak ada di /sumber/ gunakan:

rsync -av --delete /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
Jika penghapusan hanya boleh setelah penyalinan sukses:

rsync -av --delete --delete-after /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
jika ada file yang tidak ingin di copy

rsync -av --exclude 'namafile.txt' /PATHSUMBER/ /PATHTUJUAN/
Untuk transfer lokal ke lokal

rsync -av -P PATHSUMBER PATHTUJUAN
Untuk transfer lokal ke remote melalui ssh

rsync -e ssh -av -P -z PATHSUMBER USER@HOST:PATHTUJUAN
Untuk transfer remote ke lokal melalui ssh, cukup kebalikan perintah sebelumnya:

rsync -e ssh -av -P -z USER@HOST:PATHSUMBER PATHTUJUAN